CCTV

Sistem CCTV awal adalah sistem analog, dengan kabel dan pasokan listrik khusus mereka sendiri. Sekarang, bagaimanapun, IP surveillance digital menjadi teknologi dominan. Setelah terjangkau hanya untuk perusahaan besar, kamera IP sekarang jauh lebih murah.

Penyimpanan digital lebih handal daripada tape dan kurang, karena tidak ada kebutuhan tenaga untuk me-mount, mengganti dan menyimpan pita cartridge dan menangani semua masalah kecil tapi memakan waktu lainnya endemik ke tape padat karya. Dengan IP surveillance, staf keamanan, administrator personil dan pihak yang berwenang lainnya dapat mengakses video yang CCTV dari lokasi manapun pada 24-by-7 basis-dan dari berbagai perangkat.

Selain manfaat tersebut, vendor dan distributor sistem keamanan juga tout fakta bahwa lalu lintas IP dari sistem mereka dapat kuda-kudaan ke jaringan IP yang ada. Dalam kebanyakan kasus, jaringan akan diharapkan untuk membawa bukan hanya lalu lintas video, tetapi juga daya untuk kamera IP, melalui power--over Ethernet (PoE) teknologi. Itu sebabnya organisasi sering bisa mendapatkan keuntungan dari keterlibatan IT-dan lebih cepat lebih baik.

TI personil dapat memberikan wawasan tentang bagaimana trade-off antara resolusi, frame-per-detik dan algoritma kompresi mempengaruhi kinerja sistem dan memori yang diperlukan. Terlalu banyak trafik video dapat membanjiri switch, sehingga kesenjangan dalam catatan pengawasan, yang jelas tidak dapat diterima.

Terlalu banyak lalu lintas juga dapat memiliki dampak negatif pada kinerja aplikasi lain pada jaringan. Salah satu dari kondisi ini dapat menyebabkan overruns anggaran karena kebutuhan untuk meng-upgrade jaringan.

Ketika departemen TI yang terlibat dari awal dari inisiatif IP surveillance, masalah ini dan orang lain seperti mereka dapat dihindari, sangat meningkatkan kemungkinan halus, dan pelaksanaan tepat waktu on-budget. Ini adalah persis Pendekatan kami telah diambil di Des Moines Area Community

Menurut Undang-Undang Clery, perguruan tinggi Amerika harus melaporkan data kejahatan kampus melalui laporan tahunan. Informasi ini digunakan oleh staf dan mahasiswa untuk menentukan tingkat keamanan yang mereka dapat mengharapkan.

Luas properti 1,4 juta kaki persegi DMACC yang meliputi enam kampus, memiliki 48 bangunan, dan melayani hampir 75.000 full-kredit dan noncredit siswa, serta 3.000 penuh dan paruh waktu staf. Organisasi keamanan kami menghadapi tugas menakutkan mengamankan ruang fisik yang luas ini. Seperti semua perguruan tinggi, DMACC berurusan dengan berbagai tantangan keamanan mulai dari kecelakaan dan pencurian terhadap kesalahan siswa, dan sangat bergantung pada sistem surveilans untuk menangkap insiden ini di video.

Laporan kejahatan DMACC merupakan dokumen publik yang digunakan sebagai alat rekrutmen untuk menarik siswa baru, yang memberikan tim keamanan kami insentif lebih untuk mendahului potensi masalah dan tetap berada di depan kurva. Meskipun perguruan tinggi memiliki tingkat kejahatan yang rendah, kita tidak kebal terhadap masalah yang telah melanda kampus lain.

Ketika kami pertama kali mengambil keras melihat sistem pengawasan yang berada di tempat, kami menemukan koleksi serasi kamera-terutama analog-milik beberapa sistem standalone. Kami ingin sistem terpusat yang up-to-date dan menyediakan baik cakupan (dalam hal jumlah kamera) dan resolusi yang diperlukan untuk menyelesaikan insiden (misalnya, untuk membaca plat).